Zubaidah. KAJIAN PENINGKATAN INTENSITAS TANAM PADA D.I. BARO RAYA. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Daerah irigasi baro raya merupakan salah satu daerah irigasi teknis, sumber air untuk jaringan irigasi baro raya adalah krueng baro yang disadap melalui sebuah bendung saringan bawah (bendung tyrool), dengan luas areal irigasinya 11.855 ha. tujuan penelitian ini adalah : 1) dapat diketahui besarnya volume/kapasitas andalan yang tersedia pada bendung, 2) dapat diketahui besarnya kebutuhan air tanaman untuk masing-masing alternatif, 3) dapat diketahui luasan tanaman optimal yang dapat diairi berdasarkan air yang tersedia, 4) dengan melakukan kajian neraca air di bendung berdasarkan pola tanam yang direncanakan, diharapkan dapat memberikan gambaran keseimbangan air dari alternatif yang diperoleh. metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data dan analisis data untuk mengetahui debit andalan, kebutuhan air irigasi, pola tanam dan intensitas tanam. kondisi eksisting menunjukkan bahwa dengan pola tanam padi–padi-palawija, secara normal intensitas tanam yang ada

Baca Juga : STUDI PENINGKATAN INTENSITAS LUAS DAN POLATANAM PADA DAERAH IRIGASI KRUENG JREU (Faisal, 2018) ,

Baca Juga : STUDI PENINGKATAN INTENSITAS LUAS DAN POLATANAM PADA DAERAH IRIGASI KRUENG JREU (Faisal, 2018) ,

i lokasi studi maksimum hanya berkisar antara 183%-231%, dengan probabilitas kemampuan penyediaan air irigasi sebesar mt 1 (padi) 52-84%, mt 2 (padi) 55-71% dan mt 3 (palawija) 76-100%. sedangkan kajian dengan cara memodifikasi pola tanam menjadi padi-padi/palawija-padi dan dengan diiringi sistem pemberian air secara rotasi, daerah irigasi baro raya kanan yang mempunyai luas areal 8.927 ha dapat diairi secara keseluruhan bahkan dengan intensitas tanam maksimum sebesar 300%, yaitu dengan alternatif pola tanam 6 yakni mt1 (padi, 1 golongan), mt2 (padi,2 golongan) dan mt3 (palawija,1 golongan), dengan masa tanam dimulai pada bulan oktober minggu ke-2. alternatif ini adalah yang terbaik penggolongan hanya dilakukan pada mt 2, yakni sebanyak 2 golongan dengan jenis tanam yang sama yakni padi, kondisi ini akan memperkecil konflik sosial karena tidak ada rotasi pemberian air ditingkat golongan, sebab probabilitas kemampuan sumber air yang terjadi berkisar antara 84-100%. kata kunci : daerah irigasi, debit andalan, kebutuhan air irigasi, pola tanam sistim golongan dan intensitas

Tulisan yang relevan

OPTIMASI POLA TANAM DAN JADWALTANAM DAERAH IRIGASI BARO UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN (Uli Zahrati, 2018) ,

KAJIAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS JARINGAN IRIGASI KRUENG BARO KIRI KABUPATEN PIDIE PROVINSI ACEH (Imam Faudli, 2017) ,

PENILAIAN DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA SISTEM IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI KR. BARO KIRI KABUPATEN PIDIE (Firman Saputra, 2018) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi