NOVA VIYANTIMALA. EVALUASI DEFISIENSI KESELAMATAN INFRASTRUKTUR JALAN PADA JALAN BIREUEN –TAKENGON KM. 86 – KM. 92 KABUPATEN BENER MERIAH. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Evaluasi defisiensi keselamatan infrastruktur jalan pada jalan bireuen - takengon km.86 – km.92 kabupaten bener meriah oleh : nova viyantimala nim. 1309200060104 komisi pembimbing : 1. dr. renni anggraini, st. m.eng 2. dr. ir. m. isya, mt abstrak pembangunan infrastruktur jalan memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah dan negara. namun demikian di balik manfaat besar yang diperoleh muncul beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur jalan, antara lain : 1). kecelakaan lalu lintas akibat defisiensi keselamatan infrastruktur jalan; dan 2). polusi dan kebisingan yang dirasakan bagi pengguna jalan akibat kemacetan yang berkepanjangan. ruas jalan bireuen – takengon yang terletak di desa gegerung (segmen i) dan desa merie i (segmen ii) kabupaten bener meriah yang merupakan jalan nasional dengan tipe jalan 2 lajur dua arah terbagi. pada jalan bireuen – takengon

Baca Juga : KAJIAN EVALUASI KESELAMATAN INFRASTRUKTUR JALAN UNTUK MENGURANGI POTENSI TERJADINYA KECELAKAAN BERKENDARAAN (STUDI KASUS JALAN NASIONAL LINTAS TIMUR PROV. ACEH BATAS KOTA BANDA ACEH - KM.77) (Amri Mirza, 2015) ,

Baca Juga : KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PENINGKATAN JALAN BENER MERIAH – SP. KRUENG GEUKUEH (Irwin, 2017) ,

km.86 – km.92 terdapat 6 (enam) black spot dimana sering terjadi kecelakaan. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi defisiensi keselamatan infrastruktur jalan pada ruas jalan bireuen – takengon km.86 – km. 92 dan mengevaluasi dengan hasil ukur dan pengamatan di lapangan dengan memberikan penilaian terhadap kondisi eksisting fasilitas keselamatan infrastruktur jalan pada enam titik tinjauan yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas. metode yang digunakan anonim 2007a serta mulyono dkk (2009) dan pengamatan langsung di lapangan sehingga diperoleh hasil untuk jarak pandang henti pada segmen 1 titik 1 sta.86+950 yaitu 22,57 m, titik 2 sta.87+150 yaitu 21,69 m, titik 3 sta.87+300 yaitu 20,97 m, titik 4 sta.87+550 yaitu 38,31 m, di kategorikan tidak laik karena tidak sesuai dengan standar. serta untuk fasilitas keselamatan infrastruktur jalan pada segmen 1 titik 1 sampai dengan titik 4 dikategorikan tidak laik, karena tidak terdapat perambuan, marka jalan, lampu penerangan jalan, sinyal dan median. untuk segmen 2 titik 1 sta.90+100 diperoleh jarak pandang henti 54,37 m tidak laik dan titik 2 sta.90+600 yaitu 66 m laik, dan jarak pandang menyiap 292,45 m dikategorikan laik sedangkan untuk fasilitas keselamatan infrastruktur jalan dikategorikan tidak laik karena hanya tersedia marka jalan dengan kondisi 25% serta dapat diberikan masukan kepada dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut. kata kunci : defisiensi, keselamatan, infrastruktur jalan, black

Tulisan yang relevan

EVALUASI MANFAAT PEMBANGUNAN JALAN PAYA TUMPI – PAYA ILANG KOTA TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH (AHLANDI, 2014) ,

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DRAINASE JALAN (STUDI KASUS JALAN PONDOK BARU – PERMATA KABUPATEN BENER MERIAH) (Matjakriandi, 2016) ,

EVALUASI RUAS JALAN DAN PERSIMPANGAN UNTUKRNMEMINIMALKAN KECELAKAAN LALU LINTASRN(STUDI KASUS JALAN NASIONAL LINTAS TIMUR KM 76 – KM 102) (FAHRIL KAMAL, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi