Wilda Yuliani . PENGELOLAAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG OLEH MASYARAKAT DI KAWASAN LHOKSEUDU KECAMATAN LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR PENGELOLAAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG OLEH MASYARAKAT DI KAWASAN LHOKSEUDU KECAMATAN LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR PENGELOLAAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG OLEH MASYARAKAT DI KAWASAN LHOKSEUDU KECAMATAN LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR. Banda Aceh : Fakultas FKIP Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Yuliani, wilda. 2016. pengelolaan ekosistem terumbu karang oleh masyarakat di kawasan lhokseudu kecamatan leupung kabupaten aceh besar. skripsi, jurusan pendidikan biologi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, universitas syiah kuala. pembimbing: (1) prof. dr. m. ali. s, m.si. (2) mimie saputri, s.pd., m.eel. kata kunci: pengelolaan, ekosistem, terumbu karang, lhokseudu. konservasi dan pengelolaan terumbu karang secara lestari dan berkembang sangat penting artinya, ekosistem terumbu karang yang sangat produktif dapat mendukung kehidupan nelayan setempat dan memberikan manfaat yang bagi jutaan penduduk yang hidup dekat dengan pesisir. kawasan lhokseudu merupakan salah satu kawasan yang terdiri dari ekosistem terumbu karang. penelitian ini bertujuan mengetahui cara pengelolaan ekosistem terumbu karang oleh masyarakat serta mengetahui perbandingan kondisi terumbu karang tahun 2008 dan 2016. pengumpulan data terumbu karang dilakukan dengan cara mengumpulkan data

Baca Juga : KEANEKARAGAMAN SPESIES TERUMBU KARANG (CORAL-REEF) DI KAWASAN PERAIRAN PANTAI LHOK KRUET KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR (RIZKI IDASARI, 2015) ,

Baca Juga : STUDI TEMPORAL KOMUNITAS IKAN KARANG PADA PERAIRAN PANTAI KRUENG RAYA KABUPATEN ACEH BESAR (Siti Nur Fajri, 2017) ,

dari data primer (data peneliti) dan data sekunder (data sebelumnya). metode yang digunakan untuk pengamatan terumbu karang adalah metode line intersect transect (lit) dengan panjang transect sepanjang 10m dalam 2 stasiun, penetapan stasiun dengan purposive sampling. penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara, data dianalisis dengan rumus persentase dan rumus indeks mortalitas. hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengelolaan terumbu karang terhadap (a) dukungan masyarakat adalah 100%, (b) pengetahuan masyarakat yang mengetahui 34,2%, tidak mengetahui 60,5% dan mengetahui namun tidak mengerti 5,2%, (c) potensi ancaman terhadap lokasi penangkapan ikan adalah laut dalam 52,6%, terumbu karang 26,3%, pesisir pantai 21%, tidak melaut 26,3% sedangkan potensi ancaman terhadap penggunaan alat tangkap adalah pancing 23%, tombak 2,6%, palong 5,2%, pukat 36%, jaring 21%, sawok 2,6%, rawe 2%, jalo 2,6%. (2) tutupan karang pada tahun 2008 adalah 29,70%, karang mati 9,56%, alga 6,4%, unsur substrat rubble 33,23%, silt 1,69%, rock 19,43%, indeks mortalitas 0,59, parameter suhu 28,26?c, kecerahan 3m, salinitas 32ppt, dan ph 7,5. tutupan karang tahun 2016 adalah 20,8%, karang mati 24,4%, alga 11,6%, unsur substrat rubble 27,5%, rock 27,2%, indeks mortalitas 0,73, parameter suhu 29?c, kecerahan 2,25m, salinitas 33,6ppt, ph 8. simpulan penelitian ini adalah pengelolaan ekosistem terumbu karang di kawasan lhokseudu dilakukan secara tradisional dengan strategi tanpa peraturan yang tertulis. perbandingan kondisi terumbu karang dengan kondisi terumbu karang pada tahun 2016 lebih menurun jika dibandingkan pada tahun 2008, kondisi karang mati meningkat pada tahun 2016 jika dibandingkan pada tahun 2008, tutupan alga meningkat pada tahun 2008 dan 2016, kerusakan karang didominasi oleh rubble meningkat pada tahun

Tulisan yang relevan

KOMPOSISI IKAN KARANG DI PERAIRAN KABUPATEN ACEH SELATAN (Heriadi, 2015) ,

KEANEKARAGAMAN DAN KARAKTERISTIK HABITAT MAKROALGA DI PERARIRAN LHOKSEUDU KECAMATAN LEUPUNG (NAZIRA MAULIZA. AY, 2018) ,

POLA DISTRIBUSI DAN PEMETAAN ECHINOIDEA DI PERAIRAN LHOKSEUDU KECAMATAN LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR (Dara Mauliana, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi