Rika Wahyuni. KEARIFAN LOKAL DALAM HIKAYAT PRANG COOMPEUNI. Banda Aceh : Fakultas FKIP Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Penelitian ini berjudul “kearifan lokal dalam hikayat prang coompeuni”. rumusan masalahnya yaitu (1) bagaimanakah bentuk kearifan lokal dalam hikayat prang coompeuni dan (2) bagaimanakah fungsi kearifan lokal dalam hikayat prang coompeuni? penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. sumber datanya yaitu buku hikayat prang coompeuni karangan do karim yang disalin dengan huruf latin oleh anzib lamnyong. pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. langkah pengumpalan data dilakukan dengan membaca secara keseluruhan, menandai bait-bait yang mencerminkan kearifan lokal, mengidentifikasi bait-bait yang sudah ditandai ke dalam bentuk kearifan lokal, mengidentifikasi bait-bait yang sudah ditandai ke dalam fungsi kearifan lokal, mengklasifikasi bait-bait yang sudah ditandai ke dalam bentuk dan fungsi kearifan lokal, dan menyusun secara sistematis berdasarkan bentuk dan fungsi kearifan lokal. hasil penelitian dalam hikayat prang coompeuni menunjukkan beberapa bentuk

Baca Juga : HIKAYAT PRANG SABI AND THE UPLIFTING OF THE ACEHNESE SPIRIT DURING THE WARTIME (A DISCOURSE ANALYSIS) (Rizki Dhian Nushur, 2017) ,

Baca Juga : AN ANALYSIS OF ACEHNESE ARCHAIC WORDS IN HIKAYAT PRANG SABI (Siti Munawarah, 2018) ,

fan lokal, meliputi (1) keyakinan masyarakat terhadap keutamaan perang sabil, (2) penggunaan senjata, makanan, dan pakaian tradisional, (3) budaya memakai inai, (4) budaya musyawarah yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat, (5) kepercayaan masyarakat terhadap pohon yang bertuah, (6) rasa tolong-menolong yang dimiliki oleh masyarakat (7) lembaga kemasyarakatan: meunasah, balče, dan masjid, (8) gotong-royong/bekerja sama dalam mengerjakan sesuatu, (9) tradisi masyarakat menghadiri kematian seseorang, (10) kebiasaan masyarakat menyambut kedatangan ulama, (11) memercayai karamah ulama, (12) budaya pajôh ranub/makan sirih, (13) kebiasaan kenduri/makan bersama yang dilakukan masyarakat, (14) budaya masyarakat ketika bertemu selalu memberi salam dan mencium/menempelkan kedua pipi bagi kaum lelaki, (15) meminta doa kepada gurče (guru) dan atau orang alim, dan (16) pewarisan nila-nilai moral kepada remaja. adapun fungsi kearifan lokal sebagaimana disebutkan oleh (sartini, 2004:112), dalam hikayat prang coompeuni terdapat beberapa fungsi di antaranya, (1) berfungsi sebagai kepercayaan, (2) pengembangan kebudayaan, (3) pengembangan sumber daya manusia, (4) konservasi sumber daya alam, dan (5) berfungsi sebagai petuah. kata kunci: kearifan lokal, hikayat, prang

Tulisan yang relevan

ANALISIS NILAI – NILAI KEBANGSAAN DALAM HIKAYAT PRANG SABI (SHIDQI DZAKIUL HANIF, 2020) ,

PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT MELALUI KEARIFAN LOKAL DI MUKIM MANE KECAMATAN MUARA BATU KABUPATEN ACEH UTARA (Adli Waliul Perdana, 2016) ,

PERSEPSI MAHASISWA ASAL PAPUA TERHADAP KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ACEH (STUDI KASUS ETIKA MASYARAKAT DI ACEH) (Yosimin Yikwa, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi