Desy Wulandari. PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI DAN RASIO BAHAN TERHADAP PELARUT PADA EKSTRAKSI MINYAK BIJI ALPUKAT. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Tanaman alpukat (persea americana, mill) berasal dari amerika tengah yang beriklim tropis dan telah menyebar hampir keseluruh negara sub-tropis dan tropis termasuk indonesia. banyak masyarakat yang hanya memanfaatkan daging buah alpukat, sedangkan bijinya terbuang menjadi limbah organik. padahal minyak biji alpukat mengandung senyawa fungsional yang cukup tinggi antara lain asam lemak essensial (asam oleat dan linoleat), yang dapat diaplikasikan pada pembuatan mayonaise dan salad dressing. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya proses ekstraksi dan pengaruh rasio bubuk biji alpukat dan pelarut n-heksan dalam proses ekstraksi minyak biji alpukat terhadap minyak yang dihasilkan. penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (rak) dengan pola faktorial terdiri atas 2 faktor dan 3 taraf dengan 3 kali ulangan. factor pertama adalah waktu ekstraksi (w) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 120 menit (w1), 150 menit (w2), 180 menit (w3). faktor kedua adalah rasio bahan

Baca Juga : PROSES PENGAMBILAN MINYAK BIJI KELOR MENGGUNAKAN HYDRAULIC PRESS (Maisarah Ambiya. AR, 2019) ,

Baca Juga : TUGAS AKHIR PROSES PENGAMBILAN MINYAK BIJI KELOR MENGGUNAKAN HYDRAULIC PRESS (SRI AYU AZHARI ULFA, 2019) ,

dap pelarut (p) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 1:5 (p1), 1:10 (p2), 1:15 (p3). hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan waktu berpengaruh nyata (p?0,05) terhadap yield minyak bubuk biji alpukat, dan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap bilangan asam. perlakuan rasio bahan terhadap pelarut tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap yield dan bilangan asam. perlakuan terbaik didapat dari yield tertinggi (2,23%) pada perlakuan waktu 120 menit dan diperoleh aktivitas antioksidan tertinggi sebesar 62,87 % dengan rasio bubuk biji alpukat terhadap pelarut 1:5, dimana nilai viskositas dan densitas masing-masing yaitu 0,96 gr/ml dan 13,5 cp. pada minyak biji alpukat mengandung asam lemak oleat (74,52%) lebih tinggi dibandingkan dengan asam lemak palmitat (11,11%) dan asam siklopenta tridekanoat

Tulisan yang relevan

PENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN SUHU EKSTRAKSI TERHADAP MINYAK BIJI ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) (Rezka Kenara Bintang Putra, 2016) ,

EKSTRAKSI SARI BUAH JAMBLANG (SYZYGIUM CUMINI) DENGAN METODE MASERASI (Dinda Sari Azmi, 2019) ,

EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DARI RIMPANG KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA L) BERDASARKAN JUMLAH PELARUT ALKOHOL DAN WAKTU PERENDAMAN (HIKMAH RAMADANA NST, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi