Syahrul Ismi. PEMBUATAN MIE BASAH DARI PATI SAGU (METROXYLON SP) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (MORINGAOLEIFERA). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Ringkasan mie merupakan produk makanan yang sangat populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia, salah satu jenis mie yaitu mie basah menurut sni 01-2897-1992 didefinisikan sebagai produk makanan yang dibuat dari tepung terigu dengan penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan serta berbentuk khas mie. jenis bahan pangan yang potensial dikembangkan sebagai bahan mie pengganti tepung terigu adalah pati sagu (metroxylon sp). untuk melengkapi kandungan gizi mie terutama protein, dapat dilakukan dengan penambahan daun kelor pada adonan mie. daun kelor mengandung protein yang relatif tinggi yaitu 6,7 g/100 g bahan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase penambahan ekstrak daun kelor dan proses penyaringan terhadap kualitas mie basah yang dihasilkan. penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (ral) dengan pola faktorial yang terdiri atas 2 (dua) faktor. faktor i yaitu persentase penambahan ekstrak daun kelor (e)

Baca Juga : PENGARUH LAMA FERMENTASI ALAMI PATI SAGU TERHADAP KARAKTERISTIK PATI DAN MUTU MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG NON TERIGU (MOCAF, TEPUNG UBI JALAR FERMENTASI, TEPUNG KACANG HIJAU) (Mulizani, 2017) ,

Baca Juga : PEMBUATAN MIE BASAH DARI PATI SAGU (METROXYLON SP) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (MORINGAOLEIFERA) (Syahrul Ismi, 2015) ,

iri atas tiga taraf yaitu e1 = 5 %, e2 = 10% dan e= 15 %. faktor ii yaitu proses penyaringan ekstrak daun kelor (p) terdiri dari dua taraf yaitu : p1 tanpa penyaringan dan p2 dengan penyaringan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga didapat 18 satuan percobaan. kombinasi dari perlakuan adalah 3 x 2 dengan menggunakan 3 kali ulangan (u) sehingga terdapat 18 satuan percobaan. parameter yang dianalisis pada penelitian terdiri analisis waktu pemasakan, padatan akibat pemasakan, analisis daya serap air, persentase mie putus, uji organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur). hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penambahan daun kelor (u) berpengaruh sangat nyata

Tulisan yang relevan

PENGARUH PERSENTESE GEL DAN LAMA WAKTU PEREBUSAN PADA PEMBUATAN MIE SAGU (REZA FAHLEVI, 2014) ,

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI ALTERNATIF ANTIOKSIDAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN ACTIVE FILM DARI PATI AREN (ARENGA PINNATA) (DAS REZA SN., 2020) ,

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG SAGU (METROXYLON SAGO) DENGAN PERSENTASE YANG BERBEDA PADA PEMBUATAN SOSIS DAGING AYAM TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA IKAT AIR (ZUHRI, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi