Rizki Ferdiansyah. PENGARUH PEMUPUKAN DAN PENYIANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (ORYZA SATIVAL.) PADA LAHAN TADAH HUJAN DENGAN METODE SRI. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Ringkasan rizki ferdiansyah. “pengaruh pemupukan dan penyiangan terhadap pertumbuhandan hasil tanaman padi (oryzasativa l.) pada lahan tadah hujan dengan metode sri”, di bawah bimbingan dr. ir. alfizar, daa sebagai pembimbing utama dan ir. erita hayati, m.psebagai pembimbing anggota. dosis pupuk kompos dan interval waktu penyiangan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada metode sri, namun hingga saat ini belum diketahui dosis pupuk kompos dan selang waktu penyiangan yang tepat untuk tanaman padi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan dan frekuensi penyiangan serta interaksi antara keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada lahan tadah hujan dengan metode sri. penelitian ini dilaksanakan di desa ie alang, kecamatan indrapuri, kabupaten aceh besar, provinsi aceh. penelitian ini berlangsung dari bulan desember 2013 sampai dengan bulan maret 2014. rancangan yang digunakan dalam penelitian ini

Baca Juga : PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH DAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI (ORIZA SATIVA L.) SAWAH TADAH HUJAN MELALUI KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK DI KECAMATAN TEUPAH BARAT KABUPATEN SIMEULUE (Elvi Rayana, 2020) ,

Baca Juga : ANALISIS CURAH HUJAN EFEKTIF HARIAN UNTUK MENENTUKAN POLA TANAM PADA SAWAH TADAH HUJAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR (MAYSITA HAMZAH, 2015) ,

alah rancangan acak kelompok (rak) pola faktorial 5 x 3 dengan 4 ulangan, sehingga diperoleh 60 satuan percobaan. faktor pemupukan (p) terdiri dari 4 taraf yaitu p1(tanpa perlakuan), p2 (kompos 2,5 ton/ha), p3(kompos 2,5 ton/ha + sekam 1 ton/ha), p4 (kompos 5 ton/ha) dan p5 (kompos 5 ton/ha + sekam 1 ton/ha), sementarafaktor frekuensi penyiangan (s) terdiri dari 3 taraf yaitu s1 (setiap selang 7 hari), s2 (setiap selang 10 hari) dan s3 (setiap selang 15 hari). parameter yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah anakan umur 15, 30, 45 dan 60 hst, jumlah anakan produktif, berat 1000 butir (gram) dan kadar air. panen dilakukan pada saat tanaman berumur 120 hst. hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kompos berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30, 45 dan 60 hst, perlakuan dosis kompos terbaik dijumpai pada pemberian pupuk kompos 5 ton/ha + sekam 1 ton/ha. jumlah anakan umur 30, 45, dan 60 hst, jumlah anakan produktif dan berat 1000 biji. dosis pupuk kompos tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan umur 15 hst. interval waktu penyianganberpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 45 dan 60 hst, jumlah anakan umur 45 hstdan berat 1.000 butir. intervalwaktu penyiangan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan 30 hst, jumlah anakan umur 15, 30 dan 60 hst dan jumlah anakan produktif. terdapat interaksi yang sangat nyata antara dosis pupuk kompos dengan interval waktu penyiangan terhadap berat 1000 butir, akan tetapi terdapat interaksi nyata terhadap jumlah anakan umur 60 hst, namun tidak terdapat interaksi tinggi tanaman umur 15, 30, 45 dan 60 hst, jumlah anakan umur 15, 30 dan 45 hst serta jumlah anakan

Tulisan yang relevan

ANALISIS SIFAT CURAH HUJAN DAN NERACA AIR LAHAN UNTUK PENENTUAN POLA DAN JADWAL TANAM DI LAHAN TADAH HUJAN SUB DAS KRUENG ACEH HILIR (SITI MAULIDINA, 2018) ,

PERBANDINGAN HASIL PRODUKSI ANTARA USAHATANI PADI SAWAH TADAH HUJAN DENGAN PENGGUNAAN SUMUR BOR DI DESA SUKA JADI, KECAMATAN BANDA MULIA, KABUPATEN ACEH TAMIANG (ISNAINI FADILLAH, 2016) ,

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO (ORYZA SATIVA L.) (ade alavan, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi