HELMI SAPUTRA. ANALISIS TEKNO EKONOMI PENGERING KABINET YANG TERINTEGRASI DENGAN PIROLISATOR UNTUK PRODUKSI IKAN LELE ASAP DAN ASAP CAIR GRADE 3. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Helmi saputra. 1105106010023.analisis tekno ekonomi pengering kabinet yang terintegrasi dengan pirolisatoruntuk produksi ikan lele asap dan asap aair grade 3. di bawah bimbinganbapak hendri syah, s.tp, m.si. sebagai pembimbing utama dan dr. kiman siregar, s.tp, m.si. sebagai pembimbing anggota. ringkasan ikan asap merupakan salah satu produk olahan yangdigemari konsumen baik di indonesia maupun di mancanegara karena rasanya yang khas dan aromanya yang sedap spesifik. ikan asap yang dikeringkan dengan pengering kabinet yang terintegrasi dengan pirolisator jauh lebih sehat dan higenis serta memiliki nilai komersial yang lebih baik dubandingkan dengan ikan asap yang dihasilkan dengan cara pengasapan tradisional. tapi alat pengering tersebut belum di kaji baik secara teknis maupun ekonomis untuk diketahui layak atau tidaknya alat tersebut untuk digunakan. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan teknis dan ekonomis pengering kabinet yang terintegrasi dengan

Baca Juga : ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI PENGERING KABINET UNTUK IKAN LELE ASAP METODE LIQUID SMOKING (URIP SANTOSO PANE, 2015) ,

Baca Juga : PERFORMANSI PIROLISATOR DENGAN DUA PROSES KONDENSASI UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR DARI JANJANG KELAPA SAWIT (Amrul Mustanil, 2014) ,

or untuk produksi ikan lele asap dan asap cair. penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara observasi dan studi literatur. alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah satu unit alat pengering yang terintegrasi dengan pirolisator, pisau, ember, timbangan digital, termometer, hybrid recorder, hygrometer, kipas aksial, gelas kimia dan alat tulis. penelitian ini dilakukan dengan dua kali percobaan dengan bahan baku ikan lele segar dan tempurung kelapa. berat tempurung kelapa 40 kg dan ikan lele segar 20 kg dengan waktu pengeringan selama 14 jam untuk satu kali percobaan. ada dua analisis yang dilakuakan yaitu analisis teknis meliputi kapasitas kerja alat dan efesiensi pengeringan ikan, dan analisis ekonomi meliputi biaya pokok pengeringan dan analisis pay back periode, b/c ratio dan break event point. dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kapasitas alat adalah 2,85 liter per jam asap cair grade 3 dan 1,42 kg ikan lele asap per jam.asap cair yang dihasilkan adalah asap cair grde 3. asap cair grade 3 merupakan asap cair dengan kualitas paling rendah karena belum melalui prosses pemurnian. jika hendak diaplikasikan untuk pengasapan ikan maka yang digunakan adalah asap cair grade 1 yang telah dimurnikan dengan proses destilasi. hasil analisis ekonomi yang diperoleh yaitubiaya tetap yang harus dikeluarkan adalah sebesar rp 5.308.400/tahun dan biaya tidak tetap yang harus dikeluarkan adalah sebesar rp 16.831/jam. biaya pokok per satuan waktu adalah sebesarrp 19.464,94/jamdan biaya pokok per satuan produksi dalam menghasilkan asap cair adalah rp 6829,80/liter dan biaya pokok per satuan produksi dalam menghasilkan ikan lele asap adalah rp 13.707,70/kg. hasil analisis finansialyang diperoleh yaitu pay back periode dicapai dalam waktu 1,36 tahun atau 16,38 bulan. b/c ratio sebesar 1,51 dan break event point-nya adalah9,98 kg per bulan ikan lele asap dan 64,35 liter per bulan asap

Tulisan yang relevan

PEMBUATAN ASAP CAIR CANGKANG SAWIT TERMODIFIKASI LOGAM CU(II) SERTA UJI AKTIFITAS ANTIFUNGALNYA TERHADAP JAMUR PELAPUK KAYU SCHIZOPYLLUM COMMUNE FR. (Zammera Hayvia P, 2018) ,

ANALISIS FINANSIAL HOME INDUSTRY LELE ASAP DI KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULLUSALAM (Agus Nannur, 2014) ,

PERFORMANSI PIROLISATOR DENGAN DUA TAHAP KONDENSASI UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA (Anton Prawijaya, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi