Khairul Akbar. ANALISIS POLA HUJAN MUSIMAN DAN FREKUENSI HUJAN EKSTRIM TERHADAP ANOMALI PENGENDALI HUJAN DI ACEH. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Informasi kondisi hujan di suatu wilayah sebagai antisipasi terhadap potensi bencana, seperti banjir dan kekeringan, diperlukan sebagai langkah mitigasi dan kesiapsiagaan. perubahan cuaca dan iklim ekstrim merupakan permasalahan yang sulit untuk dihindari dan memberikan dampak yang sangat mengkhawatirkan terhadap berbagai sektor kehidupan. penelitian dengan judul “analisis pola hujan musiman dan frekuensi hujan ekstrim terhadap anomali pengendali hujan di aceh” bertujuan untuk mengetahui pola hujan, kejadian curah hujan ekstrim dan faktor dominan yang mempengaruhi cuaca dan iklim di wilayah aceh. dari data curah hujan dilakukan analisis spektrum daya untuk mengetahui pola hujan di daerah tersebut dan hubungannya dengan beberapa indeks pengendali hujan. analisis curah hujan ekstrim juga dilakukan dengan data ssta (sea surface temperature anomaly) dan olra (outgoing longwave radiation anomaly). hasil analisis menunjukkan bahwa pola curah hujan di aceh bersifat unimodial (satu puncak

Baca Juga : HUBUNGAN NILAI DIPOLE MODE TERHADAP CURAH HUJAN DI ACEH BESAR (wardi, 2013) ,

Baca Juga : KARAKTERISTIK POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) DI WILAYAH SUBULUSSALAM (Anang Heriyanto, 2019) ,

m hujan) dan bimodial (dua puncak hujan). curah hujannya umumnya didominasi oleh osilasi tahunan/ annual oscillation (ao) dan setengah tahunan/ semi annual oscillation (sao). letak geografis propinsi aceh yang berada paling barat wilayah indonesia, ternyata ikut dipengaruhi oleh fenomena la nina/ elnino. kenaikan curah hujan akibat aktifitas la nina cukup tinggi di musim jja dan djf, sedangkan pengurangan curah hujan oleh el nino terjadi pada musim mam dan jja. begitupun peristiwa indian ocean dipole mode (iodm), secara umum iodm (+/-) berdampak pada pengurangan dan penambahan hujan di musim jja. madden jullian oscillation (mjo) tercatat sangat mempengaruhi terjadinya curah hujan ekstrim, 69.2% kejadian disebabkan nilai anomali olr (negatif), 23.1% kejadian disebabkan mjo yang bersamaan disertai menghangatnya suhu muka laut. sedangkan 3.85% kejadian hanya diakibatkan menghangatnya sml perairan aceh dan 3.85% kejadian tidak terlihat sebagai pengaruh dari keduanya. sementara itu terjadi tren peningkatan hujan ektrim di wilayah meulaboh, lhokseumawe, bener meriah dan banda

Tulisan yang relevan

TINGKAT AKURASI SMS DAN EFEKTIVITAS SOP PERINGATAN DINI HUJAN EKSTRIM DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS BBMKG WILAYAH I DAN STASIUN METEOROLOGI KLAS I KUALANAMU) (Feriomex hutagalung, 2015) ,

KAITAN JUMLAH SAMBARAN PETIR DAN CURAH HUJAN DI PROVINSI ACEH (ISMI KHAIRATIH, 2015) ,

ANALISIS KARAKTERISTIK CRAH HUJAN DI KABUPATEN ACEH BESAR (Rosmanidar, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi