Rio Jauhari. ANALISIS KECEPATAN PUTARAN DAN SUDUT KEMIRINGAN MATA POTONG TERHADAP HASIL PENGEPRASAN TUNGGUL TEBU DENGAN MEGGUNAKAN TENAGA TRAKTOR RODA DUA. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Rio jauhari, 1005106010029. analisis putaran dan sudut kemiringan mata potong terhadap hasil pengeprasan tunggul tebu dengan menggunakan tenaga traktor roda dua. dibimbing oleh andriani lubis, s.tp, m.si sebagai pembimbing utama bersama syafriandi, s.tp, m.si sebagai pembimbing anggota. ringkasan untuk memudahkan proses pengeprasan, penggunaan alsintan sangat dibutuhkan karena dapat mempersingkat waktu dan mengurangi penggunaan tenaga kerja serta menurunkan biaya produksi. dari alsintan yang sudah ada, untuk memaksimalkan data pengeprasannya perlu dilakukan analisis pengaruh kecepatan putar dan sudut kemiringan mata pisau yang bertujuan untuk mengetahui hasil keprasan tunggul tebu yang terbaik dari beberapa kombinasi perlakuan antara kecepatan putaran pisau dan kemiringan mata pisau alat pengepras menggunakan tenaga traktor roda dua. penelitian dilaksanakan di perkebunan tebu ptpn ii (persero) unit usaha tanjung jati, medan. menerapkan metode kombinasi perlakuan antara kecepatan

Baca Juga : MODIFIKASI DAN PENGUJIAN MESIN KEPRAS TUNGGUL TEBU DENGAN SUMBER TENAGA TRAKTOR RODA DUA (M. ANDIKA BUTAR-BUTAR, 2016) ,

Baca Juga : UJI KECEPATAN MAJU PADA ALAT KEPRAS TIPE MATA PISAU ROTARI VERTIKAL BERGERIGI PADA TRAKTOR RODA DUA (Muhammad Fajar, 2019) ,

putaran pisau (r) dengan sudut kemiringan pisau (l) untuk mengetahui hasil keprasan tebu yang dibagi menjadi 4 parameter, yaitu: potongan utuh, potongan pecah, tunggul tidak terpotong, dan tunggul terbongkar. data yang didapatkan di lapangan diolah menggunakan metode rak faktorial untuk mengetahui pengaruh nyata atau tidak nyata yang dihasilkan antara kombinasi perlakuan terhadap parameter hasil keprasan dan kapasitas lapang pengeprasan. hasil pengujian pengeprasan di lapangan, didapatkan potongan utuh yang paling tinggi berada pada kecepatan putaran pisau 1300 rpm dengan sudut kemiringan 150 sebesar 73,64%. berdasarkan hasil uji f pada analisis sidik ragam, terdapat pengaruh tunggal untuk parameter potongan utuh yaitu berada pada sudut 150. hasil uji bnt (0,05) menjelaskan bahwa semakin kecil sudut kemiringan pisau akan menghasilkan potongan utuh semakin besar, dan sebaliknya. untuk kecepatan putaran pisau ternyata tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap hasil potongan utuh, namun dapat direkomendasikan pemakaian kecepatan putaran pisau 1300 rpm karena menghasilkan potongan utuh terbanyak daripada kecepatan 1000 rpm dan 1500 rpm. berdasarkan hasil uji f untuk kombinasi perlakuan kecepatan putaran pisau dengan sudut kemiringan tidak memiliki pengaruh nyata terhadap parameter potongan pecah, tunggul tidak terpotong, tunggul terbongkar, dan kapasitas lapang pengeprasan. hasil parameter tersebut lebih dipengaruhi oleh kondisi tanaman tebu dan kondisi lahan yang tidak rata. untuk profil guludan hanya dilihat berdasarkan sudut kemiringan pisau saja. karena dengan berubahnya sudut kemiringan pisau akan merubah pula posisi dudukan pisau. pada sudut 150 menghasilkan potongan guludan lebih rata dengan kedalaman rata-rata 2,33 cm dan lebar bidang kepras 36,67 cm, sedangkan sudut 300 menghasilkan potongan guludan agak cekung dengan kedalaman rata-rata 2,60 cm dan lebar bidang keprasan 31,67

Tulisan yang relevan

DESAIN DAN UJI PERFORMANSI MESIN KEPRAS TUNGGUL TEBU DENGAN SUMBER TENAGA TRAKTOR RODA DUA (Bayu Septi Mingga, 2015) ,

MODIFIKASI MATA PISAU ROTARY VERTIKAL TIPE BERGERIGI PADA ALAT KEPRAS TRAKTOR RODA DUA (Aidil Fitra, 2019) ,

UJI SUDUT PEMOTONGAN MESIN KEPRAS TUNGGUL TEBU DENGAN MATA PISAU BERPUTAR VERTICAL (Nur Arifin, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi