Rasihan Arbi. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN LEMAK KAKAO (COCOA BUTTER). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Tanaman kakao (theobroma cacao) merupakan tanaman industri yang sangat populer dan memiliki banyak manfaat. manfaat paling utama diambil dari biji kakao yang dapat diproses menghasilkan beberapa produk olahan yaitu bubuk kakao (cocoa powder), pasta kakao (cocoa liqour) dan lemak kakao (cocoa butter). produk yang paling strategis untuk dikembangkan untuk kakao olahan adalah lemak kakao (cocoa butter) karena dapat digunakan sebagai bahan baku utama maupun bahan baku tambahan pada produk pangan, farmasi dan kosmetik. kegiatan produksi kakao dalam suatu industri memiliki beberapa masalah, salah satunya yaitu jarak pemindahan bahan yang menyangkut tata letak pabrik. jarak perpindahan juga dianggap penting dalam upaya menekan biaya produksi karena semakin kecil jarak perpindahan maka semakin kecil biaya produksi yang dikeluarkan. tujuan dari perancangan tata letak fasilitas ini adalah untuk mendapatkan jarak perpindahan antar fasilitas pabrik pembuatan lemak kakao (cocoa butter) yang

Baca Juga : PRARANCANGAN PABRIK COCOA BUTTER DARI BIJI KAKAO DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 12000 TON/TAHUN (Dwi Rahyuni Indri, 2018) ,

Baca Juga : PRARANCANGAN PABRIK COCOA BUTTER DARI BIJI KAKAO DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 12.000 TON/TAHUN (Sarah Ferwinda, 2018) ,

l. perancangan tata letak fasilitas ini memiliki kapasitas 10.000 ton lemak kakao per tahun. maka dilakukan perancangan tata letak fasilitas secara berurutan mulai dari yang pertama yaitu dengan cara menentukan aliran proses pembuatan lemak kakao, menentukan kebutuhan mesin, menentukan luas area fasilitas, menghubungkan antara tiap fasilitas, menganalisa aliran proses pembuatan lemak kakao dan mengevaluasi hasil rancangan tata letak fasilitas. berdasarkan hasil rancangan, aliran proses dibagi menjadi lima bagian proses (departemen) yaitu penanganan biji kakao menjadi liquor, pemurnian lemak, pembubukan padatan, penanganan pelarut, dan penanganan air. kebutuhan mesin yang digunakan pada masing-masing proses adalah satu unit mesin dengan asumsi efisiensi adalah 75% dan mendapatkan kebutuhan biji kakao kering adalah 21.952,07 ton per tahun. luas area fasilitas didapatkan sebesar 2.079,27 meter persegi. hubungan antara tiap fasilitas di rancang menjadi dua bentuk block layout yaitu layout a dan layout b sebagai perbandingan untuk mendapatkan jarak yang paling optimal. aliran proses dianalisa berdasarkan jarak perpindahan bahan. rancangan block layout lantai produksi merupakan denah untuk tiap fasilitas berdiri. tiap area fasilitas pada block layout dievaluasi dengan mengukur jarak antar titik pusat fasilitas satu dengan fasilitas yang lainnya, maka didapat jarak perpindahan/ momen antara kedua rancangan layout tersebut yaitu layout a sebesar 1.088.287,20 m/tahun dan layout b sebesar 1.242.172,80 m/tahun, maka layout a dinyatakan lebih optimal atau lebih unggul 12,39% dibandingkan layout

Tulisan yang relevan

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA CORELAP DAN SIMULASI (STUDI KASUS: PT. DENDENG ACEH GUNUNG SEULAWAH) (MUHAMMAD ADIB N, 2017) ,

PERBAIKAN PENAMPAKAN DAN STABILITAS COKELAT BATANG DENGAN COCOA BUTTER SUBSTITUTE PALM OLEIN (Elma Rosanevi, 2014) ,

PERBAIKAN PENAMPAKAN DAN STABILITAS COKELAT BATANG DENGAN SUBTITUSI RBDPO (REFINED BLEACHED DEODORIZED PALM OIL) (Nurfitri Aprilia, 2014) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi