Anton Prawijaya. PERFORMANSI PIROLISATOR DENGAN DUA TAHAP KONDENSASI UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Tempurung kelapa merupakan bagian buah kelapa yang fungsinya secara biologis adalah pelindung inti buah dan terletak di bagian sebelah dalam sabut dengan ketebalan berkisar antara 3 – 6 mm. asap cair atau lebih dikenal sebagai liquid smoke merupakan suatu cairan hasil pengembunan dari uap hasil pembakaran bahan-bahan yang banyak mengandung karbon serta senyawa-senyawa lain. pembakaran bahan baku dilakukan dengan menggunakan pirolisator, pirolisator adalah suatu alat yang berfungsi untuk memproduksi atau menghasilkan asap cair dengan cara pirolisis. pirolisis merupakan proses dekomposisi atau pemecahan bahan baku penghasil asap cair. penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja dari pirolisator untuk mendapatkan asap cair dari tempurung kelapa. bahan baku pada penelitian ini terlebih dahulu dibersihkan dan dikeringkan kemudian dimasukkan bahan kedalam reaktor pirolisis berupa tempurung kelapa sebanyak 15 kg dengan tiga kali pengulangan dan 10 kg dengan tiga kali pengulangan. setelah

Baca Juga : PERFORMANSI PIROLISATOR DENGAN DUA TAHAP KONDENSASI UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA (Anton Prawijaya, 2015) ,

Baca Juga : ANALISIS TEKNO EKONOMI PENGERING KABINET YANG TERINTEGRASI DENGAN PIROLISATOR UNTUK PRODUKSI IKAN LELE ASAP DAN ASAP CAIR GRADE 3 (HELMI SAPUTRA, 2015) ,

itu dihidupkan api dalam tabung pirolisis, dihidupkan blower, kemudian dilakukan pembakaran dengan cara proses pirolisis terhadap bahan yang terdapat dalam reaktor pirolisis sehingga mencapai suhu 300 0c. kemudian ditampung hasil pengembunan asap cair pada wadah penampung dengan 3 titik. titik pertama sebagai tar, titik dua asap cair dan titik ketiga asap cair. setelah mendapat asap cair kemudian dilakukan pengendapan asap cair agar tar yang tercampur dapat terpisah dengan asap cair. berdasarkan hasil percobaan pada proses pembuatan asap cair dari tempurung kelapa selama 7 jam dengan berat bahan baku 10 kg dan 7 jam dengan berat bahan baku 15 kg menunjukkan bahwa distribusi suhu ruang pirolisis dalam tabung, kondensor udara dan wadah tar lebih tinggi dibandingkan distribusi suhu dinding tabung, kondensor air dan wadah asap cair. volume rata-rata asap cair setiap percobaan dengan berat bahan baku 10 kg sebanyak 2.833 gr, sedangkan dengan bahan baku 15 kg adalah 4.666 gr. jumlah rendemen asap cair setiap percobaan dengan berat bahan baku 10 kg adalah 28,19 %, sedangkan jumlah rendemen dengan berat bahan baku 15 kg adalah 30,95 %. kapasitas produksi setiap percobaan yang dilakukan dengan berat bahan 10 kg sebesar 408,7 ml/jam. sedangkan yang dilakukan dengan berat bahan baku 15 kg adalah 673,3 ml/jam sehingga pada penelitian proses pembuatan asap cair ini dapat disimpulkan bahwa dengan berat bahan baku 15 kg menghasilkan rendemen asap cair lebih banyak dari pada proses pembuatan asap cair dengan berat bahan baku 10

Tulisan yang relevan

PEMBUATAN ASAP CAIR CANGKANG KELAPA SAWIT TERMODIFIKASI CU(II) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIFUNGALNYA TERHADAP PYCNOPORUS SANGUINEUS (Shara Utari, 2018) ,

PEMBUATAN ASAP CAIR CANGKANG SAWIT TERMODIFIKASI LOGAM CU(II) SERTA UJI AKTIFITAS ANTIFUNGALNYA TERHADAP JAMUR PELAPUK KAYU SCHIZOPYLLUM COMMUNE FR. (Zammera Hayvia P, 2018) ,

UJI EFEKTIFITAS ASAP CAIR CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI FUNGISIDA NABATI TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABAI (CAPSICUM ANNUM L.) (Aulia Rizki, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi