Putri Fajrina. ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) BERGRADASI RAPAT MENGGUNAKAN FILLER RNSEMEN PORTLAND. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Pada pertengahan tahun 1970-an lapis perkerasan di indonesia sudah mulai menggunakan campuran aspal. lapisan perkerasan aspal konstruksi jalan pada umumnya menggunakan aspal panas (hot mix) baik pada pekerjaan berskala kecil maupun besar. namun dalam pekerjaan berskala kecil dirasa kurang efisien menggunakan hot mix karena hot mix tidak dapat diproduksi dalah jumlah kecil. selain menggunakan hot mix, dapat pula menggunakan campuran aspal emulsi dingin (caed). caed menggunakan aspal emulsi sebagai pengikat. caed memiliki beberapa kelebihan, yaitu aspal emulsi memiliki tingkat viskositas yang rendah sehingga tidak perlu dipanaskan, tidak menimbulkan polusi, ramah lingkungan, hemat biaya dan waktu. namun caed juga memiliki beberapa kelemahan, caed memerlukan waktu yang lama untuk meningkatkan kekuatan, memiliki stabilitas yang rendah pada umur awal dan memiliki porositas yang tinggi. oleh karena itu, campuran aspal emulsi membutuhkan material yang dapat mempercepat peningkatan kekuatan

Baca Juga : ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) BERGRADASI RAPAT MENGGUNAKAN FILLER RNSEMEN PORTLAND (Putri Fajrina, 2015) ,

Baca Juga : ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) BERGRADASI RAPAT DENGAN PERSENTASE FILLER RNABU BATU DAN SEMEN PORTLAND 50% : 50% (Muhammad Fazil, 2015) ,

n menghilangkan kandungan air di dalamnya. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik campuran emulsi bergradasi rapat (cebr) tipe v dengan menggunakan filler semen portland dengan melakukan pengujian marshall. pada penelitian ini jenis aspal emulsi yang digunakan adalah css-1h (cationic slow setting-1 hard) yang berasal dari pt. berkah olah bitumen. gradasi yang digunakan berupa gradasi rapat dengan jumlah fraksi agregat kasar sebanyak 50%, agregat halus 44% dan filler 6%. kadar aspal yang digunakan adalah sebesar 6%, 6,5%, 7%, 7,5% dan 8%. kadar aspal residu optimum (karo) yang didapat adalah sebesar 7%. berdasarkan masa curing 0, 1, 3 dan 7 hari, nilai stabilitas tertinggi caed filler semen didapat pada kondisi curing 7 hari, dengan nilai stabilitas rendaman, stabilitas kering, stabilitas sisa, penyerapan air dan porositas berturut-turut sebesar 1508 kg, 1654 kg, 93,10%, 4,53% dan 18,44%. dapat disimpulkan bahwa caed menggunakan filler semen portland dapat meningkatkan

Tulisan yang relevan

ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) BERGRADASI RAPAT DENGAN PERSENTASE FILLER ABU BATU DAN SEMEN PORTLAND 75%:25% (Indra Suryana Muhti, 2015) ,

PENGARUH TUNDAAN PEMADATAN 24 JAM TERHADAP KINERJA CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) MENGGUNAKAN ASPAL CSS-1H DENGAN VARIASI BAHAN ADITIF SEMEN 1% (Raina Parmitalia Dinda, 2015) ,

KARAKTERISTIK PENGGUNAAN PARUTAN BAN DALAM BEKAS TERHADAP CAMPURAN BETON ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN CARA KERING (DRY PROCESS) (FARACH DINA, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi